William Tell (2024)

Tahun 1307, Kekaisaran Romawi Suci berada dalam kekacauan. Ketika cengkeramannya di Eropa mengendur, dinasti baru seperti Wangsa Habsburg Austria merambah ke wilayah-wilayah baru, yang sangat membutuhkan kekuasaan. Swiss, negara yang dulunya damai, kewalahan dan tunduk di bawah kekuatan Austria. Ketika pemburu lokal William Tell melihat seorang petani memohon bantuan setelah membunuh gubernur Austria yang kejam, dia dengan enggan setuju untuk memandunya ke lokasi yang aman. Namun, ketika dia bertemu dengan lebih banyak rekan di sepanjang jalan, Tell menyadari bahwa tindakan kekerasan ini merupakan tanda yang lebih besar dari apa yang akan terjadi dengan perlawanan Swiss yang terus berkembang. Tell terseret ke dalam kegilaan ketika Raja Muda Austria yang kejam, Gessler, memerintahkannya untuk menembakkan sebuah apel ke kepala putranya karena menolak bertekuk lutut pada otoritas Austria. Begitu keluarga Tell terancam, tidak ada jalan untuk kembali. Tell tidak hanya berkomitmen untuk bergabung dengan perlawanan, tetapi juga akhirnya memimpin perlawanan terhadap pasukan Austria. Terluka oleh pengalamannya sendiri dalam kebobrokan dan kemelaratan perang selama Perang Salib, dia menyadari apa yang paling penting: keluarganya dan mempertahankan kemerdekaan negaranya untuk generasi mendatang.